Jessi mengitarkan pandangannya ke area mall. Tadi jantungnya berdebar sangat kencang dan dia yakin sekali kalau dia mendengar nada itu lagi.
Jessica SNSD and Leeteuk SUJU |
"Jessi? Ngapain di sini?" Jessi terkejut melihat siapa yang menyapanya. Leeteuk oppa. Tunggu.... dua kali
Jessi mendengar nada itu dan dua kali itu juga Leeteuk oppa ada di
sana. Ini nggak mungkin hanya kebetulan. Apa memang Leeteuk oppa
orangnya? Leeteuk adalah leader SUJU. Dia orang yang bijaksana dan baik hati. Bahkan saking baiknya dia sampai mendapat julukan 'angel without wings' (malaikat tanpa sayap). Wanita manapun yang mendapatkan dia sangat beruntung.
"Aaahhhh ketemu juga," Krystal mengatur napasnya yang tersengal-sengal.
"Ternyata ada Krystal juga. Kebetulan sekali ketemu di sini." Krystal tersenyum lalu memberi salam pada Leeteuk.
"Oppa sendirian?" Leeteuk menggeleng.
"Aku bersama.......nah itu dia. aku kesini bersama Donghae," Leeteuk menunjuk ke arah Donghae. Donghae berjalan ke arah mereka.
"Biasalah Donghae memaksaku menemaninya nonton film," Leeteuk mengacak-acak rambut Donghae yang langsung saja menepis dan balik mengacak-acak rambut Leeteuk. Krystal tertawa melihat tingkah dua sahabat itu.
"Kelihatannya eonnie-mu hobi melamun sekarang," ucapan Donghae menghentikan tawa Krystal. Dia menoleh ke arah Jessi eonnie. Dilihatnya Jessi sedang diam terpaku memandang ke arah Leeteuk.
"Eonnie," Krystal mengguncang-guncangkan tubuh Jessi eonnie membuyarkan semua lamunan Jessi. Tiba-tiba HP Leeteuk berdering.
"Maaf, tadinya aku akan mengajak kalian makan, tapi sepertinya kita harus pergi sekarang," Leeteuk berpamitan lalu mengajak Donghae pergi.
Sepanjang perjalan pulang Jessi hanya terdiam. Semua sudah mulai menunjukkan titik terang. Semua mengarah pada Leeteuk, dia selalu ada tiap Jessica mendengar nada itu.
Mereka masuk ke Dome. Krystal hanya menggeleng pelan saat member SNSD menanyakan tentang misinya. Krystal tidak berhasil mengorek barang sedikit tentang apa yang sebenarnya terjadi pada eonnie-nya itu. Krystal pamit pulang. Sebenarnya dia ingin sekali mencari tahu lagi tapi dia harus pulang karena besok dia ada acara bersama f(x).
Beberapa minggu telah berlalu. Semuanya berjalan normal kembali. Jessica juga tidak bertingkah aneh lagi. Mereka kerja dan melakukan kegiatan seperti biasa. Minggu ini memang minggu yang berat untuk SNSD. Menjelang rilis single yang baru kegiatan mereka sangat padat.
Hari ini SNSD kembali ada acara bersama SUJU. Mereka diundang
ke perayaan ulang tahun sebuah produk. Mereka sangat senang karena
acaranya bukan formal, sehingga mereka bisa memanfaatkan waktu itu untuk
beristirahat dari segala rutinitas yang menguras tenaga mereka semua, siapa lagi kalau bukan Jessi. Jessi sangat senang karena bisa bertemu lagi dengan SUJU. Dia berencana untuk menanyakan tentang nada itu pada Leeteuk oppa.
Mereka sampai di tempat acara. Acaranya begitu meriah dan banyak di banjiri artis-artis terkenal lainnya. Jessi mengitarkan pandangannya ke sekeliling, dilihatnya ada K-Will, personil BEAST, MBLAQ, 2NE1, dan masih banyak lagi. Jessi menangkap sosok yang berdiri di dekat kolam renang. Jessi tersenyum melihat sosok itu lalu segera berjalan ke arahnya.
"Hmm...hmmm...hmmmm....,"
Jessi menghentikan langkahnya. Dia mendengar nada itu lagi. Jantungnya
berdebar sangat kencang. Dia melihat Leeteuk oppa sedang asyik mengobrol dengan T.O.P personal Bigbang. Hah, itu artinya bukan Leeteuk. Lalu siapa? Jangan-jangan memang tidak ada, semua itu khayalan saja.
"Hmmm...hmmmm..hmmmm....," bukan, bukan khayalan.
Jessi langsung mencari sumber nada itu. Dia mengikuti arah nada itu,
tanpa sadar Jessi sudah berada di atap gedung. Dilihatnya atap itu
begitu sepi. Dia melihat sosok yang sangat dia kenal. Sosoknya terlihat begitu menawan di bawah sinar rembulan.
"Haeppa? Jadi...selama ini kau yang...," Jessi tak melanjutkan
kata-katanya. Pikirannya melayang ke kejadian-kejadian sebelumnya. Ya
benar, selalu ada Donghae tiap kali dia mendengar nada itu. Bagaimana
mungkin dia tidak menyadarinya. Jessi memukul kepalanya sendiri
menyadari kebodohannya.
"Nada itu......" lagi-lagi Jessi tak melanjutkan kata-katanya.
"Apa?
Sica.... apa yang sebenarnya ingin kau bicarakan?" Donghae terlihat
bingung melihat Jessi. Jessi lalu menirukan nada itu. Meskipun hanya
mendengarnya beberapa kali, tapi nada itu benar-benar sudah terekam di otaknya dengan baik.
"Bagaimana kau tahu nada itu?"
"Jadi benar kau orangnya....," jantung Jessi kembali berdebar dengan kencang. Dia tidak bisa berkata apa-apa lagi, tanpa sadar air matanya mengalir membasahi pipinya.
"Hey kenapa kau menangis?" Donghae sangat bingung melihat Jessi yang tiba-tiba
menangis. Donghae tiba-tiba teringat nada itu. Mungkin ini saat yang
tepat untuk mengungkapkan semuanya pada Sica, batin Donghae.
"Hmm nada itu sebenarnya potongan lagu yang sedang aku ciptakan untukmu," Jessi melihat tak percaya ke arah Donghae. Donghae menciptakan lagu untuknya.
"Sebenarnya aku sudah menyukaimu sejak lama. Tapi, aku tidak mempunyai keberanian untuk mengungkapkannya. Aku terpikir untuk membuat lagu untukmu. Berharap kau akan mengerti perasaanku lewat lagu itu," Jessi masih terdiam mendengar Donghae.
"Tapi, otakku benar-benar buntu. Apalagi saat aku sadar kau tidak pernah sekalipun memerhatikan aku. Tiap kita ketemu pandanganmu selalu saja tidak pernah tertuju padaku," Donghae tersenyum kecut dan menggaruk kepalanya yang tidak gatal. Air mata Jessi makin mengalir. Selama ini dia hanya terpaku pada sosok yang dia lihat pertama kali saat mendengar nada itu sampai dia tidak sadar kalau Donghae juga ada disana.
"Mianhe oppa....," ucap Jessica terisak.
"Tidak apa-apa, aku mengerti kok," Donghae memaksa bibirnya untuk tersenyum. Raut mukanya langsung berubah merah saat tiba-tiba Jessica memeluknya.
"Bagaimana mungkin aku tidak menyadari kalau itu kau padahal kau selalu ada di sana." Donghae berdiri mematung bingung. Dia tidak berani membalas pelukan Jessi.
"Haeppa, selama ini aku mencari orang yang mendendangkan nada itu....." Jessi melepaskan pelukannya. Dia memandang Donghae lembut.
"Setiap aku mendengar
nada itu, jantungku berdetak sangat kencang oppa....aku yakin orang itu
adalah jodoh yang disiapkan Tuhan untukku," Jessi kembali memeluk
Donghae, kali ini Donghae membalas pelukannya.
"Kenapa kau tidak memberitahuku perasaanmu selama ini padaku," tanya Jessi.
"Aku malu, aku takut kau tidak akan menerimaku."
"Bodoh, tidak ada satupun wanita di dunia ini yang bisa menolak
laki-laki luar biasa sepertimu." Kemudian Donghae melepaskan pelukannya.
Dilihatnya muka Jessi lembut. Donghae hendak mencium Jessi saat
tiba-tiba terdengar suara gaduh. Dilihatnya member SNSD, SUJU, dan tak
ketinggalan Krystal berdiri di balik pintu tangga darurat. Ternyata
daritadi mereka mengintip di sana. Mereka semua tersenyum malu karena
ketahuan mengintip.
"Lanjutkan saja, anggap saja kita tidak ada," ucap Leeteuk. Leader yang
satu itu emang paling bijaksana dan pengertian. Donghae kembali
memandang Jessi, dipegangnya tangan Jessi erat-erat juga dipeluknya erat
sekali. Tepuk tangan dan tawa riuh langsung memenuhi atap.
"Wah aku pikir kau akan menciumnya, aku sudah menunggu adegan itu," seru Eunhyuk.
"Dasar otak yadong," teriak semuanya pada Eunhyuk. Merekapun tertawa bersama.
"Apa kau mendengarnya?" Jessi berbisik ke telinga Donghae. Donghae hanya mengangkat bahunya sebagai isyarat tidak mengerti karena suaranya tertelan oleh keramaian teman-teman mereka.
"Debaran hatiku," Donghae tersenyum mendengarnya lalu menggeleng pelan.
"Kurasa debaran hatiku lebih kencang sehingga aku tak bisa mendengar debaran hatimu," Jessi tersenyum mendengar bisikan Donghae. Donghae mencium kening Jessica dengan lembut. Mulai sekarang di antara semua keramaian, hanya debaran hati mereka yang terdengar.
THE END
#copy and paste from BOOK "Best Fanfiction Korea"Fanfiction
0 komentar:
Posting Komentar